Sarung merupakan tradisi leluhur bangsa-bangsa di kawasan Asia Selatan, Asia Tenggara, beberapa tempat di Afrika, serta kebanyakan di pulau-pulau Pasifik.
Kain ini biasanya berwarna terang atau dicetak dengan corak yang rumit, kotak-kotak atau geometrik, bisa juga menyerupai kesan tenun ikat celup.
Sarung juga digunakan sebagai hiasan dinding yang dibingkai dan beberapa bentuk yang lain, seperti selendang, buaian dodoi, gaun atau baju.
Banyak cara dan teknik pembuatan kain sarung antara lain dengan cara mencelupkan kedalam warna batik sehingga dapat menghasilkan beragam corak yang unik dan menarik.
Dari segi penggunaan yang lebih tepat, "sarung" biasanya dipakai untuk pakaian bagian bawahan/penutup tubuh bagian bawah.
Kata "sarung" berasal dari bahasa India, yaitu sari/kain sari pakaian khas wanita India.
Sarung biasanya digunakan pada acara-acara adat maupun ibadah oleh beberapa agama yang dianut masyarakat setempat.
Pada keseharian orang Indonesia/Melayu sarung biasanya dipakai untuk pakaian sehari-hari dalam diberbagai kesempatan.
*Kain Pantai/Beach Sarong
Dalam perkembangannya sarung mengalami perubahan-perubahan fungsi dan bentuk yang disesuaikan pada tempat dan cara pengunaan misalnya dibeberapa daerah pesisir pantai, kain sarung sering dipakai untuk menutupi badan sebelum mereka berenang atau sedang berwisata dipantai.
Sehingga bentuk dan coraknya sangat beragam dan unik bahkan gambar-gambar yang ditampilkanpun beraneka ragam baik itu; flora, fauna bahkan ciri khas dari tempat wisata tersebut dapat dituangkan pada kain sarung tersebut.
Sedang cara pemakaiannyapun sangat unik tergantung dari selera penggunanya.
Kain Pantai/Beach Sarong secara fisik berbeda dengan sarung yang asli yang digunakan untuk pakaian adat/ibadah karena pada ujung kain tersebut tidak disatukan atau dijahit secara melingkar akan tetapi berupa lembaran kain yang ujung-ujungnya diikat secara unik dan apik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar